Sabtu, 23 April 2011

TRADE POLICY: TARIFFS, QUOTAS, SUBSIDIES, DUMPING AND ANTI-DUMPING



Saat ini kita akan meninjau kebijakan-kebijakan apa yang ditempuh oleh pemerintah berkenaan dengan perdagangan internasional, kebijakan-kebijakan yang mencakup berbagai tindakan-tindakan yang berbeda-beda. Sejauh ini, kita telah berpegang pada suatu dalil bahwa perdagangan bebas lebih menguntungkan setiap negara daripada kondisi autarki. Bagaimanapun, suatu negara dapat mencoba untuk meningkatkan kesejahteraannya dalam pengeluaran terhadap negara lain melalui batasan perdagangan. Pembatasan perdagangan dibagi menjadi dua, yakni tariff barrier dan non-tariff barrier.
Untuk tariff barrier, dibagi lagi menjadi dua, yakni tarif spesifik dan tarif ad-valorem. Tarif adalah suatu kebijakan perdagangan yang paling umum, semacam pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif juga telah digunakan sebagai sumber penerimaan pemerintah. Tarif spesifik dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor (misalnya, $2 untuk tiap karung gandum). Sedangkan, tarif ad-valorem adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang diimpor (misalnya, tarif 10% atas mobil yang diimpor). Dalam kedua kasus, dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara. Tarif ad-valorem telah banyak mendapatkan perhatian. Tarif ini dinyatakan sebagai angka persentase atas nilai komoditas impor dan ditujukan untuk membatasi volume impor.
Integrasi ekonomi meliputi tahapan-tahapan pembentukan kawasan perdagangan bebas, penyeragarnan pabean, pasar bersama dan penyatuan ekonomi di antara kelompok negara-negara. Dalam kawasan perdagangan bebas (free-trade area), semua tarif terhadap perdagangan antara negara-negara anggota dihilangkan, akan tetapi masing-masing negara tetap memberlakukan tanifnya sendiri terhadap negara di luar kelompok tersebut. Penyeragaman pabean (custom union)   seperti kawasan perdagangan bebas disertai adanya tingkat tarif bersama yang diterapkan terhadap negara bukan anggota. Pasar bersama (common market) sama dengan menyatukan pabean, ditambah dengan dibebaskannya pergerakan tenaga kerja dan modal di antara negara-negara anggota.



Penawaran, Permintaan, dan Perdagangan di suatu Industri
Perdagangan akan terjadi di suatu pasar apabila terdapat perbedaan harga pada waktu sebelum melakukan perdagangan. Katakanlah ada dua negara,  A dan B, keduanya mengkonsumsi beras, yang dapat diangkut dari satu ke negara yang satunya lagi tanpa menimbulkan biaya (biaya pengangkutan dianggap nihil). Produksi Beras di masing-masing negara betul-betul bersifat kompetitif di mana kurva penawaran dan permintaan merupakan fungsi dari harga pasar. Anggaplah dengan mata uang yang sama, sebelum terjadinya perdagangan harga beras di A lebih tinggi daripada di B. Selanjutnya terjadi hubungan dagang. Karena harga gandum di A lebih tinggi daripada B, pihak pengirim mulai mengangkut beras dari B ke A. Ekspor beras meningkatkan harga beras di B dan menurunkan harga beras di A sampai perbedaan harga tak terjadi lagi.

Dampak Tarif
Dari sisi pengirim barang, tarif persis seperti biaya pengangkutan. Jika negara A mengenakan pajak sebesar $5 untuk setiap ton beras yang diimpor, pengirim tidak akan bersedia mengangkut beras kecuali kalau perbedaan harga di kedua pasar paling sedikit $5.

TINGKAT TARIF NOMINAL DAN TINGKAT TARIF EFEKTIF

Sedemikian jauh, kita telah membahas tarif impor ad-valorem atau tarif linpor nominal. Bila industri domestik, saingan produk impor menggunakan input yang dikenai tingkat tarif nominal yang berbeda daripada tarif atas produk ákhir, maka tingkat tarif norninal tersebut akan berbeda dan tingkat proteksi efektif (effective protective rate). Tingkat proteksi efektif rnengukur tingkat proteksi yang sebenarnya bagi sektor industni yang menghadapi persaingan produk impor. Tingkat proteksi efektif merupakan tarif terhadap nilai tambah dan diukur dengan formula berikut:
di mana
f = tingkat proteksi efektif
t = tingkat nominal tarif terhadap komoditi akhir/final
a = rasio nilai input yang diimpor terhadap nilai komoditi akhir
i = tingkat tanif nominal terhadap input yang diimpor
Mengukur Besarnya  Proteksi
Tarif atas barang impor meningkatkan harga barang yang dihasilkan oleh produsen dalam negeri. Dampak ini kerap merupakan tujuan utama dari tarif  produsen dalam negeri terhadap persaingan impor yang harganya lebih murah. Dalam menganalisis kebijakan perdagangan yang dijumpai dalam kenyataan agaknya penting untuk mengetahui besarnya perlindungan/proteksi dari tarif atau kebijakan perdagangan lain yang benar-benar diberikan kepada suatu industri. Besarnya perlindungan ini biasanya dinyatakan dalam presentase dari harga yang berlaku jika perdagangan berlangsung dengan bebas.
Ada dua masalah dalam menghitung tingkat proteksi dengan cara sederhana di atas. Pertama, jika asumsi negara kecil bukan merupakan pertimbangan yang akurat, maka sebagian dampak tarif akan menurunkan harga ekspor dan sebagian lagi berupa peningkatan harga di negara A, dan dampak dari kebijakan perdagangan terhadap harga ekspor terkadang sangat berarti. Masalah yang kedua adalah, tarif bisa menimbulkan dampak yang berbeda di setiap tahapan produksi suatu barang. Terkadang, kebijakan perdagangan yang bertujuan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi, kerap mengakibatkan tingkat proteksi efektif lebih tinggi dari tingkat tarif nominalnya.

Biaya dan Manfaat Tarif
Biaya dan keuntungan tarif atau kebijakan perdagangan lainnya boleh jadi bisa diukur dengan menggunakan konsep surplus konsumen dan surplus produsen. Dengan menggunakan konsep-konsep ini, kita dapat menunjukkan bahwa produsen suatu barang di domestik memperoleh keuntungan, karena tarif meningkatkan harga yang mereka terima; konsumen domestik rugi, karena alasan yang sama. Juga ada keuntungan dalam bentuk penerimaan pemerintah.  
Jika kita menggabungkan semua keuntungan dan kerugian dari tarif, kita akan memperoleh dampak netto (kerugian konsumen – keuntungan produsen – penerimaan pemerintah) atas kesejahteraan nasional, yang dapat dipisahkan ke dalam dua bagian. Ada kerugian efisiensi, yang diakibatkan oleh piuh dalam insentif yang dihadapi produsen dan konsumen. Di pihak lain, terdapat keuntungan nilai tukar perdagangan, yang mencerminkan kecenderungan tarif untuk memaksa turun harga ekspor luar negeri. Untuk kasus negara kecil yang tak dapat mempengaruhi harga luar negeri, damapak kedua ini menjadi nol, sehingga pasti terdapat kerugian yang nyata.

PERANGKAT-PERANGKAT KEBIJAKAN  PERDAGANGAN LAINNYA
Kuota Impor
Kuota impor (impor quota) merupakan bentuk pembatasan kuantitatif secara langsung terhadap impor suatu komoditi dan memilih banyak dampak seperti yang ditimbulkan oleh tarif impor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan.
Kerancuan yang paling penting untuk dihindari dalam memahami pembatasn impor adalah pandangan bahwa kuota pasti membatasi impor tanpa meningkatkan harga domestik.  Pembatasan impor selalu meningkatkan harga barang yang diimpor di pasar dalam negeri. Jika impor dibatasi, akibat langsungnya adalah bahwa pada tingkat harga semula (sebelum ada pembatasan) permintaan untuk barang yang bersangkutan lebih besar dari penwaran domestik plus impor. Keadaan ini menyebabkan harga lebih tinggi sampai keseimbangan baru tercapai. Akhirnya, pembatasan impor akan meningkatkan harga di dalam negeri yang besarnya sama dengan tarif yang menurunkan impor ke tingkatan yang sama (kecuali dalam kasus monopoli di dalam negeri, di mana pembatasan menyebabkan kenaikan harga yang lebih besar lagi). Keuntungan yang diperoleh oleh pemegang lisensi dikenal sebagai rente pembatasan (quota rents).

Teori Subsidi  Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri. Seperti tarif, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau ad-valorem (persentase dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga domestik dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi.

Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari kuota impor adalah pengekangan ekspor sukarela (voluntary export restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (voluntary restrain agreement = VRA). VER adalah suatu pembatasan kuota atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor.
VER pada umumnya dilaksanakan atas permintaan negara pengimpor dan disepakati oleh negara pengekspor untuk mencegah pembatasan-pembatasan perdagangan lainnya. VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan. Namun, dari sudut pandang ekonomi, VER persis sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor.
VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingkan dengan tarif yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya, apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tarif menjadi rent yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyata-nyata mengakibatkan kerugian.
Dengan kata lain, VER menyebabkan negara pengekpor merugi dibandingkan negara pengimpor komoditi. Hal ini disebabkan negara pengekspor dibatasi komoditinya untuk dimasukkan di negara pengimpor, lalu negara pengimpor menjualnya dengan harga yang sangat mahal sehingga negara pengimpor untung banyak sedangkan negara pengekspor mendapatkan kerugian produsen.

Persyaratan Kandungan Lokal
atau disebut juga dengan local content requirement merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik. Persyaratan ditetapkan dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang berawal dari nilai tambah domestik. Ketentuan kandungan lokal telah digunakan secara luas oleh negara berkembang yang berikhtiar mengalihkan basis manufakturnya dari perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods).

Perangkat Kebijakan Perdagangan Lainnya

Dumping dan Anti-Dumping
Terjadi dalam persaingan tak sempurna. Dalam pasar persaingan tak sempurna, perusahaan-perusahaan kadangkala menetapkan satu harga untuk suatu barang tersebut diekspor dan harga yang berbeda untuk barang yang sama jika barang tersebut dijual di pasar domestik. Secara umum, praktek pengenaan harga yang berbeda untuk konsumen yang berbeda disebut diskriminasi harga (price discrimination). Bentuk paling umum dari diskriminasi harga dalam perdagangan internasional adalah dumping, praktek penetapan harga dimana perusahaan mengenakan harga yang lebih rendah untuk barang-barang yang diekspor dibandingkan dengan yang dijual di pasar domestik. Sedangkan, anti-dumping berlaku sebaliknya, praktek penetapan harga dimana perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi untuk barang-barang yang diekspor dibandingkan dengan yang dijual di pasar domestik.


BEBERAPA ALASAN DIBERLAKUKANNYA PROTEKSI PERDAGANGAN

ANALISIS KESEIMBANGAN PARSIAL

Dampak tarif dapat dipelajari melalui analisis keseimbangan parsial apabila industri dan negara tergolong kecil. Analisis keseimbangan parsial terhadap tarif menunjukkan bahwa:

ANALISIS KESEIMBANGAN UMUM TARIF
Tarif di Negara Kecil
Pemberlakuan tarif impor oleh suatu negara kecil akan membuahkan hasil sebagai berikut:

Tarif di Negara Besar
Pengenaan tarif oleh suatu negara besar akan langsung memperbaiki t.o.t-nya mengurangi volume perdagangan dan mungkin memperbaiki kesejahteraan negara itu. Namun demikian, karena keuntungan itu berumpu pada kerugian mitra dagangnya, maka mereka mungkin membalas dan, pada akhirnya semua negara mengalami kerugian. Pada umumnya, teorama Stopler-Samuelson juga berlaku untuk negara-negara besar. Teori ini menganggap bahwa proteksi tarif meningkatkan pendapatan riil dari faktor langka yang dimiliki suatu negara.

Contoh kasus analisis keseimbangan tarif secara parsial:
AS mengimpor 60C/tahun dari Inggris pada
  1. Berapa
  2. Berapa banyak kain akan diperdagangkan?

Jawab:
a.
b. Karena pemerintah AS memperoleh penerimaan tarif $1 per meter kain yang diimpor, maka dalam keadaan perdagangan bebas AS pada dasarnya membayar harga $4 untuk tiap meter kain yang diimpor dan bukan $4,50. Dengan demikian, dengan membebankan tarif impor terhadap kain, AS mengurangi permintaannya untuk impor kain dan mampu mengimpor pada harga yang lebih rendah. Jika harga yang diterima AS untuk ekspor gandumnya tetap tidak berubah dalam menghadapi pengurangan harga impor kainnya ini, maka t.o.t AS bertamabh baik. ini adalah hasil yang luar biasa.

Contoh kasus analisis keseimbangan umum:
Tarif di Negara Kecil
Penjelasan kelima dampak yang terdapat dari penjelasan di atas yang akan timbul apabila suatu negara kecil mengenakan tarif impor:
  1. Negara kecil menurut definisi tidak dapat mempengaruhi harga-harga dunia melalui perdagangan. Jadi pengenaan suatu tarif impor oleh negara kecil mengurangi volume perdagangan dengan jumlah yang terlalu sedikit untuk mempengaruhi harga-harga dunia.
  2. Pengenaan suatu tarif oleh negara dalam menghadapi harga-harga dunia yang tidak berubah mewakili suatu pajak yang harus dibayar sepenuhnya (dalam bentuk harga-harga yang lebih tinggi) oleh individu dalam negara tersebut.
  3. Pada harga dalam negeri yang lebih tinggi untuk komoditi yang dapat diimpor (importable commodity), para produsen dalam negeri akan meningkatkan produksi komoditi yang dapat di impor tersebut sampai harganya naik menjadi tingkat harga dasar pasar dunia ditambah tarif. Para konsumen dalam negeri akan membeli lebih sedikit komoditi yang dapat diimpor pada harga yang lebih tinggi (termasuk tarif) yang harus mereka bayar. Dengan naiknya produksi dalam negeri dari komoditi yang diimpor, dan konsumsi turun, maka impor komoditi oleh negara kecil itu turun.
  4. Karena konsumen dalam negeri membayar komoditi yang dapat diimpor dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pasar dunia, sebesar tarif impor, tetapi tarif dikumpulkan oleh pemerintah dari negara itu, maka harga komoditi yang dapat diimpor untuk negara tersebut secara keseluruhan tetap sama dengan tingkat harga dunia. Dalam hal ini dianggap bahwa pemerintah menggunakan penerimaan dari tarif untuk mengurangi pajak yang lain atau menyediakan pelayanan-pelayanan tambahan kepada masyarakatnya.
  5. Dengan spesialisasi produksi yang kurang dan volume perdagangan yang lebih kecil denganharga komoditi yang tidak berubah untuk negara itu sebagai suatu keseluruhan, kesejahteraan negara kecil tersebut menurun.
Penyatuan ekonomi (economic union) merupakan kerja sama yang lebih lengkap rnelalui penyesuaian kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan pajak dan negara-negara yang menjadi anggota.



DAFTAR PUSTAKA


Krugman, Paul R., dan Maurice Obstfeld. 1992. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan. Buku 1. Terj.: Faisal Basri. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pearson, Frederick S., dan Simon Payaslian. 1999. International Political Economy: Conflict & Cooperation In The Global System. Boston: Mc Graw-Hill College.
Salvatore, Dominick. 1994. Ekonomi Internasional. Seri Buku Schaum: Teori dan Soal-soal. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.







1 komentar:

  1. Soal:
    Kendaraan Outomotif nasional merek Honda ZAZZ yang komponen masih diimpor dengan harga Rp 120 juta sedangkan nilai jual kendaraan tersebut diatas Rp 200 juta maka nilai tambah oleh tenaga kerja dan modal domestik (V) adalah sebesar Rp 70juta. Seandainya tarif normal diberikan sebesar 10% atas impor SUV merek lain dengan kualitas yang sama dengan merek impor , tanpa ada tarif/pajak atas impor komponennya, perusahaan menaikkan harga mobil bagi konsumen dalam negeri menjadi Rp 220 juta, sehingga nilai tambah domestik (V*) menjadi Rp 90 juta.

    Pertanyaan:
    Hitung tingkat proteksi efektif

    Keyword:
    Gunakanlah rumus
    1. g = (V* – V): V

    2. g = (t – a1 x t1) : 1 - a1

    Dimana:
    g = tingkat proteksi efektif
    t = tingkat tarif nominal atas barang jadi
    a1 = perbandingan antara biaya input yang diimpor dan harga barang jadi tanpa tarif
    t1 = tingkat tarif normal atas input yang diimpor

    Gimana yah ???
    besok tugas ini harus segera dikumpulkan....
    minta tolong yah di kasih tau ajj caranya.. nanti jawabannya aku kirim ke sini lagi, trus mas nya tinggal jawab betul atau salahnya....
    boleh ya ??

    BalasHapus